23 Desember 2008

Pentingnya Etika Berkomunikasi

A. Fungsi Media Televisi

Televisi sebagai salah satu media massa yang paling digemari oleh lapisan masyarakat tentunya mempunyai fungsi yang sangat penting. Kekuatan televisi yang hampir tanpa batas dibandingkan dengan efektivitas media lainnya, menjadikan televisi pada posisi yang sangat strategis, konsekuensinya adalah akan muncul berbagai kepentingan yang saling berdesakan, baik politik, bisnis, pendidikan maupun hiburan .

Fungsi adalah suatu tugas khusus yang dibebankan kepada sesuatu. Fungsi media massa (salah satunya televisi) adalah penyalur informasi, fungsi mendidik, fungsi menghibur, dan fungsi mempengaruhi. Keempat fungsi tersebut melekat dalam media massa secara utuh dalam arti luas dilaksanakan secara bersama-sama, tidak boleh mengutamakan satu atau dua fungsi tapi mengabaikan fungsi-fungsi yang lain. Dengan demikian fungsi media massa sesungguhnya hanya satu fungsi namun dipilah-pilah menjadi empat fungsi ; dengan kata lain fungsi media massa termasuk televisi adalah four in one function.

B. Peran Media Televisi

Media yang merupakan sarana dan wadah untuk menyampaikan informasi sering menyampaikan informasi yang tidak benar kepada masyarakat. Informasi yang disampaikan seharusnya dapat menambah pengetahuan, tapi yang terjadi malah sebaliknya. Media malah menjadi lahan perang yang saling bersaing untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, dengan kata lembut hanya sebagai lahan bisnis. Peran yang diharapkan dapat menopang hajat hidup orang banyak – dalam hal ini adalah wujud dari fungsi media massa – semakin tidak dapat tercapai.

Di dalam media sendiri juga tumbuh sikap Mimerisme, yaitu sikap media yang saling ikut-ikutan membuat acara yang serupa dengan media televise lain. Misalnya televise A menayangkan program acara X, dan kemudian acara tersebut sukses, maka media televisi lain misalnya B atau C juga membuat program acara televise yang sama. Sehingga peranan media televisi yang seharusnya menjalankan fungsinya malah terjebak dengan kesalahan tidak dapat menjalankan fungsinya sendiri, sehinga televise tidak dapat menampilkan tayangan yang informatif, variatif, malah terkesan monoton. Sehingga terjadi percampuradukan fungsi dan peran.
Percampuradukan fungsi dan peran boleh jadi disebabkan oleh visi terhadap media televisi itu sendiri.

C. Pentingnya Etika Berkomunikasi dalam Televisi

Televisi merupakan salah satu media yang dapat mereproduksi budaya, oleh karenanya etika dalam berkomunikasi sangatlah dibutuhkan karena televisi sangat mempengaruhi bagaimana kelangsungan budaya itu berkembang nantinya. Pada tayangan suami-suami takut istri ini menimbulkan kecemasan dari sebagian pemirsa yang dapat mengkritisi tayangan tersebut.

Mereka menganggap bahwa tayangan ini tidak mendidik dan tidak sesuai dengan kebudayaan Indonesia karena dalam tayangan ini juga terdapat kekerasan-kekerasan verbal yang di lakukan oleh para pemainnya. Namun tampaknya pemirsa Indonesia tidak semuanya memperhatikan hal ini. Mereka cenderung menyukai tayangan hiburan termasuk juga disini tayangan komedi tanpa memperhatikan nilai pendidikannya.

Dalam acara televisi yang berbau hiburan seperti tayangan suami-suami takut istri ini harus ada etika dalam berkomunikasinya, syarat-syarat dalam etika berkomunikasinya antara lain: pertama, televisi mempunyai kekuasaan dan efek yang dahsyat terhadap public. Padahal televisi , tanpa kita sadari mudah memanipulasi kita, seharusnya media punya etika komunikasi yang mau melindungi penonton yang mudah di pengaruhi tersebut.

Kedua, etika komunikasi merupakan upaya untuk menjaga keseimbangan antara kebebasan berekspresi dan tanggung jawab, akan tetapi realitanya kebebasan berekspresi di Indonesia saat ini kebanyakan tidak diiringi dengan tanggung jawab social kepada masyarakat. Ketiga, mencoba menghindari sedapat mungkin dampak negatif dari logika instrumental. Logika ini cenderung mengabaikan nilai dan makna, yang penting hanyalah mempertahankan kredibilitas di depan public, tujuan media sebagai instrumen pencerahan kurang mendapat perhatian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar