25 Desember 2008

Pengaruh Industri Hiburan Terhadap Industri Media

Mengamati program-program media, sebut saja televisi, dapat dilihat betapa proporsi antar masing-masing fungsi tidak berjalan seimbang. Sebagai ilustrasi, televisi sebagai media komunikasi massa, menyajikan program informasi, edukasi dan hiburan.

Media sebagai alat komunikasi massa mengemban beberapa fungsi pelayanan pada masyarakat (public service), tapi berapa persen program televisi diisi sinetron, acara musik atau infotainment? Berapa banyak pula iklan ditayangkan disetiap acara (dengan asumsi lebih dari 25% dari acara berdurasi 30 menit adalah iklan), dan pertanyaan selanjutnya bagaimana iklan berinteraksi dengan masyarakat dan tidak sekedar menganggap masyarakat sebagai objek yang akan dijejali pesan-pesan.

Program-program hiburan tentu dapat dikatakan tulang punggung agar industri televisi tetap berdiri sebab bagaimanapun tidak mungkin mencerabut naluri hedonistik publik untuk menemukan hiburan di ikon budaya pop ini. Masalahnya, dalam mengemas program edukatif seringkali terlalu mengabaikan kebutuhan tersebut sehingga usaha semacam ini seringkali gagal.

Siapa yang dapat melupakan usaha TPI mengemas paket-paket pendidikan ke layar kaca, tapi toh aspek-aspek yang berorientasi pada audiens - misalnya aspek psikologis dalam proses belajar audiens, aspirasi dan kebutuhan akan hiburan - diabaikan.

Industri hiburan di tanah air sangat bergantung dengan posisi media pada saat ini, dengan adanya industri media maka industri hiburan bisa berkembang dengan masyarakat. Industri hiburan dapat menyajikan berbagai macam produknya di berbagai media yang dikehendaki sehingga hiburan pun bia berkembang di masyarakat dan menyampaikan berbagai informasi yang ada.

Media juga menentukan layak atau tidaknya produksi hiburan tersebut bisa tersampaikan secara baik dan dapat diterima dengan baik nantinya di kalangan pemirsanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar